Cukup sulit mendefinisikan Masyarakat Kelas Menengah bagi saya dalam tulisan ini, namun bisa kita acu pada tulisan ini: https://docs.google.com/document/d/1GPcjuFp3D_5jGDGU1CoApJ3pEeLOZpzP-X_KKL7-zgk/preview
Menurut Asia Development Bank (ADB) (2010) mendefinisikan kelas menengah dengan rentang pengeluaran perkapita perhari sebesar $2-$20. Rentang inilah yang sering dipakai untuk mengukur jumlah kelas menengah di Indonesia. Adapun kriteria penggolongan pengeluaran pada golongan ini berdasarkan standar kategorisasi Bank Dunia yaitu 4-10 dollar AS. Jika dihitung perbulan dengan kurs 1$ = 13,000, maka kira2 pengeluarannya orang yang memiliki pengeluaran $10 adalah Rp 3,900,000 per bulan.
Dengan standard tersebut diatas, berikut saya mencoba melakukan Perhitungan Pembelian Hunian bagi Masyarakat Kelas Menengah bagi yang memiliki lokasi kerja di Surabaya.
Saat ini (2016) UMK Surabaya adalah Rp 3.045.000, yang mana jika Suami dan Istri sama sama bekerja penghasilan rata rata sebulan adalah 6,090,000. Jika start melakukan pembelian rumah (landed house) saat ini, maka yang masih terjangkau adalah di pinggiran seperti Sidoarjo, Gresik, dan Bangkalan dengan harga rumah yang disarankan Rp. 350 hingga 400 juta dengan tenor pinjaman 20 tahun dan estimasi nilai cicilan Rp 3,28 juta per bulan, atau apartemen-apartemen di Kota Surabaya (kisaran 250 hingga 450 juta).
Contoh Simulasi:
Untuk lebih leluasa melakukan simulasi dapat dilakukan pada website http://www.simulasikredit.com/ atau website simulasi KPR pada bank-bank umum.
No comments:
Post a Comment