Tuesday, July 12, 2016

Frontage Road Jalan Ahmad Yani Surabaya finishing, pembangunan properti kian menggeliat.


Frontage Road Jalan Ahmad Yani sisi Timur sebelumnya telah selesai dari depan RSAL Ramelan Surabaya hingga Penyebrangan Kereta Api sebelum Jalan Layang Waru/ jalan Brigjen Katamso Waru. Kini (Juli 2016) pembangunan FR(Frontage Road) jalan Ahmad Yani secara bertahap akan finishing dari Jalan Manunggal sampai dengan Royal Plaza. Frontage road atau jalan yang pembangunannya dimaksudkan untuk menambah kapasitas Jalan Ahmad Yani dan akses alternatif koridor Utara-Selatan ini memiliki panjang kurang lebih 3.280 meter dan lebar kurang lebih 34 meter.

Pengerjaan fisik FR sisi barat mulai City of Tomorrow (Cito) hingga bundaran Dolog sepanjang 2,1 km sudah selesai. Sementara dari bundaran Dolog hingga Royal Plaza tinggal menunggu finishing di depan SMA Bhayangkari.

Dampak pembangunan Frontage Road Jalan Ahmad Yani  bagi perkembangan properti di surabaya sungguh besar. Banyak High Rise Building berupa Apartemen, Bangunan Kampus, Hotel dan Kawasan Mix Used mulai start pembangunan diantaranya The Frontage, BeSS Apartment & Condominium, Howard Johnson Hotel, dan lain lain.




Sunday, July 10, 2016

Perhitungan Pembelian Hunian bagi Masyarakat Kelas Menengah bagi yang memiliki lokasi kerja di Surabaya




Cukup sulit mendefinisikan Masyarakat Kelas Menengah bagi saya dalam tulisan ini, namun bisa kita acu pada tulisan ini: https://docs.google.com/document/d/1GPcjuFp3D_5jGDGU1CoApJ3pEeLOZpzP-X_KKL7-zgk/preview


Menurut Asia Development Bank (ADB) (2010) mendefinisikan kelas menengah dengan rentang pengeluaran perkapita perhari sebesar $2-$20. Rentang inilah yang sering dipakai untuk mengukur jumlah kelas menengah di Indonesia. Adapun kriteria penggolongan pengeluaran pada golongan ini berdasarkan standar kategorisasi Bank Dunia yaitu 4-10 dollar AS. Jika dihitung perbulan dengan kurs 1$ = 13,000, maka kira2 pengeluarannya orang yang memiliki pengeluaran $10 adalah Rp 3,900,000 per bulan.

Dengan standard tersebut diatas, berikut saya mencoba melakukan Perhitungan Pembelian Hunian bagi Masyarakat Kelas Menengah bagi yang memiliki lokasi kerja di Surabaya.

Saat ini (2016) UMK Surabaya adalah Rp 3.045.000, yang mana jika Suami dan Istri sama sama bekerja penghasilan rata rata sebulan adalah 6,090,000. Jika start melakukan pembelian rumah (landed house) saat ini, maka yang masih terjangkau adalah di pinggiran seperti Sidoarjo, Gresik, dan Bangkalan dengan harga rumah yang disarankan Rp. 350 hingga 400 juta dengan tenor pinjaman 20 tahun dan estimasi nilai cicilan Rp 3,28 juta per bulan, atau apartemen-apartemen di Kota Surabaya (kisaran 250 hingga 450 juta).

Contoh Simulasi:



Untuk lebih leluasa melakukan simulasi dapat dilakukan pada website http://www.simulasikredit.com/ atau website simulasi KPR pada bank-bank umum.

Pengembang Properti Besar di Surabaya

Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia, Pertumbuhan properti di kota ini menjadi semakin menarik dengan pertumbuhan bisnis di Indonesia Timur. Pertumbuhan yang baik di Surabaya ini terjadi selain kota lain seperti Jakarta yang tentu tak akan pernah sepi bisnis properti lantaran ‎sebagai pusat bisnis sekaligus kota terbesar di Indonesia, dan Bali yang destinasi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Keadaan ini telah membuat pengembang properti besar skala nasional yang gencar menyasar Surabaya untuk pengembangan kawasan bisnis dan properti, diantara pengembang besar yang telah tercatat di Bursa Efek tersebut diantaranya Ciputra Group (kode emiten CTRA, CTRP, CTRS), Pakuwon Group (kode emiten PWON), dan Intiland Development (kode emiten DILD).

Ciputra Group melakukan pengembangan kawasan diantaranya Citraland dan Ciputra World Surabaya. Pakuwon Group melakukan pengembangan di Tunjungan Plaza, Pakuwon City (Mulyorejo), dan Pakuwon Indah (Lontar/Babatan), Intiland Development melakukan pengembangan di kawasan Ghara Family, Intiland Tower, Praxis.

Diantara pengembang besar tersebut, juga terdapat banyak pengembang besar skala Provinsi diantaranya PT Sinar Galaxy, PT Darmo Satelit Town, PT Bumi Nirwana, PT Pondok Tjandra, Graha Agung Kencana Group, PT. Griya Mapan Santoso, Dian Istana Group dan lain lain.


Saat ini ada juga pengembang nasional lain yang masuk dan meramaikan persaingan properti di Surabaya diantaranya PT Adhi Persada Property melalui Brand Taman Melati (Taman Melati @MERR), dengan spesialisasi apartemen kampus terbaik, PT Wika Realty melalui brand Taman Melati, dan PP Property melalui Brand Grand Sungkono dan Grand Dharmahusada Lagoon.

Saturday, July 25, 2015

Konektivitas: Infrastruktur Penting Smartbuilding/ Smart Home


Smart Building adalah sebuah konsep baru dalam hal otomatisasi sebuah bangunan dengan penggunaan teknologi tingkat tinggi yang sudah mulai diterapkan di beberapa negara maju, seperti Korea Selatan dan juga Singapura. Konsep dasarnya adalah dengan penggunaan beberapa PLC (programmable logic controllers) yang dihubungkan dengan komponen-komponen lain seperti sensor untuk mengendalikan hampir seluruh bagian bangunan.




Dengan adanya konsep smart building ini sebagian besar kegiatannya akan dapat dilakukan secara otomatis tanpa campur tangan manusia, misalnya menghidupkan lampu pada malam hari, menyalakan AC ketika penghuni masuk kedalam bangunan, pembayaran tagihan listrik secara otomatis, pemberitahuan akan adanya makanan yang busuk dalam lemari pendingin berkat bantuan teknologi RFID, mematikan beberapa sumber daya yang tidak terpakai ketika penghuni meninggalkan bangunan, sampai dengan pengawasan bangunan secara berkala dengan penggunaan kamera pengawas yang senantiasa mengawasi seisi bangunan dari orang-orang yang tidak berhak untuk memasuki bangunan tersebut. (http://ditbang.itb.ac.id/?page_id=2328).

Teknologi Smartbuilding perlu terkoneksi secara langsung dengan penggunanya, terlebih jika pengguna dalam keadaan mobile. Kebutuhan sewaktu-waktu dilakukan kontrol dan pengawasan memerlukan konektivitas. Konektivitas dalam hal ini adalah jaringan Telekomunikasi, baik jaringan tetap maupun mobile.

Keberadaan installasi listrik dan air (serta mungkin gas alam) mutlak bagi perumahan saat ini, demikian juga halnya dengan jaringan telekomunikasi, namun demikian banyak property developer belum mengetahui pentingnya Jaringan Komunikasi saat awal pembangunan property seperti halnya membangun Jaringan Listrik, Air Bersih dan Gas. Jaringan Telekomunikasi ini adalah insfrastruktur penting agar Smart Building / Smart Home dapat terealisasi.



Seperti halnya pembangunan jaringan listrik dan air bawah tanah yang memperhatikan Estetika, kini kapabilitas Telkom Indonesia untuk pembangunan Jaringan Fiber to The Home (FTTH) ke perumahan (landed house) sudah pada tingkat yang matang. Kapabilitas pembangunan konektivitas smart building ini sudah didopsi dari negara-negara yang sudah menerapkan FTTH sebelumnya dengan baik seperti Korea Selatan, Jepang dan Singapura ke Surabaya.

Tidak hanya pada landed house, kapabilitas PT Telekomunikasi Indonesia teruji di Wilayah Surabaya yaitu penyediaan solusi Smart Building bagi Apartment dan Office Building mewah yang mengedepankan hunian yang nyaman serta modern bagi pelanggannya. Pembangunan jaringan konektivitas ini berupa:

  • Basic Service yaitu pembangunan link FTTH ke setiap apartment dengan layanannya yaitu telepon PSTN, High Speed Internet, dan IPTV over FTTH.
  • Advanced Service, yaitu pembangunan Smart Home, CCTV, PABX, Digital Signage, Public Announcement, Smart Parking dan lain-lain.


Bagi property developer area Surabaya yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang Telkom Smartbuilding, dapat menghubungi Account Manager Business Service, Jl. Ketintang 156 Surabaya atau dapat melakukan Message via FB https://www.facebook.com/pages/Surabaya-FTTH-Smartbuilding/1829703717254708

Sunday, July 12, 2015

Update perkembangan property bagi warga yang berkarya di Kota Surabaya 2015

Tidak dapat dipungkiri Sidoarjo dan Gresik merupakan wilayah yang selama ini mendukung kota Surabaya karena kedua wilayah ini mengapit Surabaya secara geografis. Wilayah Gresik ada di barat dan barat laut  sementara itu Wilayah Sidoarjo ada di selatan dan Surabaya.



Baik Gresik dan Sidoarjo telah berkembang dengan pesat di bidang property sehingga kedua wilayah ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pembangunan perumahan, pertokoan, apartment, hotel, mall dan pergudangan di dua wilayah ini.

Semenjak diresmikannya penggunaan Tol Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dan Pulau Madura pada 10 Juni 2009, muncul optimisme akan adanya wilayah pendukung surabaya lainnya. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Bangkalan. Terlebih setelah 13 Juni 2015 saat Presiden Jokowi membebaskan tarif sepeda motor untuk menyebrang tol Suramadu, Wilayah Bangkalan akan berkembang menjadi teritori lain yang mendukung kota Surabaya.


Semoga dengan bertambahnya kawasan pendukung Kota Surabaya, akan memeratakan pembangunan dan kemudian akan mengembangkan kawasan hunian yang lebih baik dan merata untuk mendukung karya kita di Kota Surabaya.